Senin, 16 Mei 2016

Satu

Kelinci tua

Aku bagai kelinci yang terluka
Pincang menyurusi ladang
Terkadang meronta dan menahan
Busuk dalam jerami yang terbakar
Lalu kau berteriak...
Menghunus lenganmu berkali-kali
Menyergap seluruh kematian
Hangat api telah kebal di kulitku
Atau kah ini hangat pelukanmu ?
Seorang wanita selembut cahaya
Mentari pagi datang menghapus kabut
bersemilah, bersemi binar mataku
Dengan segelas susu kucing
Dan makanan yang sudah kusantap
Kembali Ketakutan memburu perlahan
Aku harus berlari, kencang
Berpuara2-pura tak tau diri
Tak ada yang boleh menyakitimu
Termasuk aku..

3 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar